...SELAMAT BERGABUNG DI BLOG PRIBADI SAYA...

Kamis, 09 Desember 2010

TUGAS MID SEMESTER (Komunikasi Interpersonal dan Kelompok)

1. Bagaimana teori Johari Window memandang konsep diri ?
Jawab :
Dalam memandang konsep diri, Teori Johari Window menggunakan konsep yang disebut sebagai “jendela Johari” sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian kepribadian yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Namun demikian ketidaksadaran ini kemungkinan bisa muncul. Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain.

2. Apa bedanya konsep diri dengan dengan kepercayaan diri?
Jawab :
Perbedaan antara konsep diri dan kepercayaan diri adalah konsep diri merupakan sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install akan masuk di pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya. Sedangkan kepercayaan diri akan timbul ketika seseorang memiliki konsep diri yang baik. Karena dengan seseorang memahami konsep dirinya maka akan timbul kepercayaan diri pada dirinya. Hal itu disebabkan karena seseorang tau sejauh mana atau seberapa besar kemampuan yang ia miliki. Sehingga setiap dia melakukan aktivitas apapun apalagi yang berhubungan dengan orang lain maka dirinya akan terkontrol karena ada konsep diri yang menjadi acuannya.

3. Menurut Anda apa tujuannya berinteraksi dengan orang lain?
Jawab :
Sebagai manusia kita sangat membutuhkan interaksi, hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia adalah Zoon Politicon ( makhluk sosial ) yang membutuhkan interaksi satu sama lain. Interaksi itu dibutuhkan agar manusia bisa saling mengenal satu sama lain. Selain itu tujuan manusia berinteraksi dengan orang lain adalah agar manusia dapat mengenali dirinya. Karena untuk mengenali diri sendiri maka kita dapat melihatnya dari bagaimana sikap kita terhadap orang lain. Interaksi itu sendiri juga dapat digunakan sebagai cara kita bersilaturahmi dengan orang lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa.

4. Cari referensi bagaimana latar belakang mempengaruhi kerangka pikiran.
Jawab :
Faktor pengalaman dalam penelitian Libby (1985) dan Shaub (1996) menemukan bahwa seseorang yang berpengalaman mampu menghasilkan motivasi etika yang berperan sebagai penjelasan alternatif bagi penilaian dan keputusan yang lebih baik karena memiliki pengetahuan dasar dari pengalamannya.
Faktor situasional oleh Shaub (1996) yang diteliti adalah faktor yang mengindikasikan kepercayaan atau kecurigaan karena adanya komunikasi, informasi dan ketelitian yang baik (buruk) antara satu orang dan orang lain. Jika terjadi kualitas komunikasi buruk maka ada informasi yang disembunyikan atau terjadi kekeliruan, maka memungkinkan untuk mengkonfrontasikan orang lain untuk mendapat informasi tambahan.
Faktor disposisional bagaimana orang memandang orang lain dalam penelitian yang dilakukan oleh oleh Wrightsman (1962,1964,1966,1974). Faktor disposisional dalam penelitian ini terdiri dari kepercayaan pada pihak lain dan kemandirian. Faktor disposisional merupakan faktor yang ada pada diri seseorang merupakan faktor internal dan mengarah pada sifat pembawaan seseorang. Sifat ini yang masih bisa mempengaruhi rasa percaya seseorang yang berkaitan dengan motivasi, persepsi dan sikap.
Faktor pengalaman menurut Shaub (1996) terdiri dari lamanya seseorang berpengalaman, sedang faktor situasional dalam Shaub (1996) terdiri dari kualitas komunikasi,informasi dan ketelitian seperti yang di lakukan Kee & Knox (1970).
Faktor-faktor disposisional yang di teliti oleh Shaub sebagian besar mengembangkan penelitian Wrightsman (1974) terdiri dari kepercayaan kepada pihak lain dan kemandirian. Hasil Penelitian Shaub (1996) yang menunjukan bahwa pengalaman dan faktor-faktor situasional adalah berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat kepercayaan dari pada faktor-faktor disposisional.
(Referensi : http://eprints.undip.ac.id/18064/1/Tutik__Kriswandari.pdf)

5. Bagaimana sikap positif menunjang efektivitas komunikasi antar pribadi?
Jawab :
Sikap positif yang dimiliki seseorang akan berepengaruh terhadap komunikasinya kepada orang lain. Hal itu disebabkan karena dengan sikap positif maka akan memberikan hal positif pula pada cara seseorang untuk bersikap dan berkomunikasi kepada orang lain. Sikap positif yang Ia miliki tentunya dapat mengendalikan emosi dan cara berpikirnya. Memiliki sikap positif akan membuat seseorang memberikan aura positif pula kepada orang lain dan memberikan sikap yang positif pula kepada orang lain. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi efektivitas seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.


6. Jelaskan :
 Self Esteem :
…a positive or negative attitude towards a particular object, namely, the self
(Rosenberg, 1965 dalam Burns, 1982: 6)
Self-esteem is the disposition to experience oneself as competent to cope with the basic challenges of life and as worthy of happiness (Branden, 1994: 27)
The degree to which we perceive ourselves positively or negatively; our overall attitude towards ourselves. (Baron, Branscombe & Byrne, 2008)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa self-esteem adalah penilaian seseorang secara umum terhadap dirinya sendiri, baik berupa penilaian negatif maupun penilaian positif yang akhirnya menghasilkan perasaan keberhargaan atau kebergunaan diri dalam menjalani kehidupan.
 Self Disclosure :
Self disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi focus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan, merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan sebaliknya. Sidney Jourard (1971) menandai sehat atau tidaknya komunikasi antar pribadi dengan melihat keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi. Mengungkapkan yang sebenarnya mengenai diri kita kepada orang lain yang juga bersedia mengungkapkan yang sebenarnya tentang dirinya, dipandang sebagai ukuran dari hubungan yang ideal.
 Etnocentrism :
Etnosentrisme adalah sikap atau kecenderungan membanggakan kelompok atau suku sendiri. Sedangkan kebalikannya, xenosentrisme, adalah sikap atau kencenderungan membanggakan kelompok atau suku lain (selain kelompok atau sukunya sendiri).
 Self Awareness :
Self-Awareness adalah kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri secara tepat dan akurat dalam berbagai situasi secara konsisten. Bagaimana reaksi emosi di saat menghadapi suatu peristiwa yang memancing emosi, sehingga seseorang dapat memahami respon emosi dirinya sendiri dari segi positif maupun segi negatif.

7. Apa manfaatnya komunkasi antar pribadi?
Jawab :
Manfaat komunikasi antar pribadi adalah kita dapat saling mengenal karakter satu sama lain. Dengan memanfaatkan komunikasi yang intensif kita akan saling mengerti dan mengenal orang lain. Sehingga akan terwujud satu hubungan antar seseorang dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar